Kamis, 21 Desember 2023

Analisis BEP dalam Studi Kelayakan

Dalam konteks studi kelayakan, BEP (Break Even Point) atau Titik Impas adalah salah satu konsep yang penting. BEP merujuk pada tingkat penjualan atau produksi di mana pendapatan atau penerimaan sama dengan biaya atau pengeluaran. Dengan kata lain, pada titik ini, perusahaan tidak mengalami keuntungan atau kerugian bersih. BEP dapat dihitung dalam unit produk atau dalam nilai uang.

Berikut adalah beberapa langkah dalam menghitung BEP dalam studi kelayakan:

1.      Identifikasi Biaya Tetap dan Biaya Variabel:

     Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah tergantung pada tingkat produksi atau penjualan. Contohnya termasuk biaya sewa, gaji tetap karyawan, dan asuransi.

    Biaya variabel berubah sejalan dengan tingkat produksi atau penjualan. Misalnya, bahan baku dan tenaga kerja langsung.

2.      Hitung Kontribusi Margin:

    Kontribusi margin adalah selisih antara pendapatan total dan biaya variabel. Ini mewakili kontribusi setiap unit produk terhadap biaya tetap dan keuntungan. Rumus Kontribusi Margin per Unit: 

    Kontribusi Margin per Unit = Harga Jual per Unit − Biaya Variabel per Unit

Kontribusi Margin per Unit=Harga Jual per Unit−Biaya Variabel per Unit

3.      Hitung Rasio BEP dalam Unit:

·         Rasio BEP dalam unit dapat dihitung dengan membagi biaya tetap total dengan kontribusi margin per unit.

·         Rumus Rasio BEP dalam Unit: BEP dalam Unit=Biaya Tetap TotalKontribusi Margin per UnitBEP dalam Unit=Kontribusi Margin per UnitBiaya Tetap Total

4.      Hitung Rasio BEP dalam Nilai Uang:

·         Rasio BEP dalam nilai uang dapat dihitung dengan mengalikan rasio BEP dalam unit dengan harga jual per unit.

·         Rumus Rasio BEP dalam Nilai Uang: BEP dalam Nilai Uang=BEP dalam Unit×Harga Jual per UnitBEP dalam Nilai Uang=BEP dalam Unit×Harga Jual per Unit

Dengan menentukan BEP, perusahaan dapat mengidentifikasi tingkat penjualan atau produksi minimum yang diperlukan untuk mencapai titik impas. Informasi ini dapat digunakan untuk mengambil keputusan bisnis yang lebih baik, seperti menetapkan harga produk, menentukan strategi pemasaran, atau mengevaluasi proyek investasi.

Jasa Studi Kelayakan hubungi kontak kita pada website jayakonsultan.com

Jumat, 15 Desember 2023

Konsultan Studi kelayakan pendirian pabrik

Konsultan Studi kelayakan pendirian pabrik adalah langkah penting sebelum memulai proyek pabrik baru. Studi ini membantu mengevaluasi keberlanjutan dan keberhasilan proyek tersebut. Berikut adalah beberapa aspek yang biasanya dicakup dalam Konsultan Studi kelayakan pendirian pabrik:

1.      Studi Pasar:  

Tinjauan pasar untuk produk atau layanan yang akan dihasilkan oleh pabrik. Identifikasi dan analisis pesaing. Penetapan target pasar dan analisis permintaan pasar.

2.      Studi Teknis:

Evaluasi teknologi yang akan digunakan dalam produksi. Analisis lokasi pabrik, termasuk aksesibilitas, infrastruktur, dan sumber daya. Penilaian kebutuhan mesin, peralatan, dan tenaga kerja.

3.      Studi Lingkungan:

Analisis dampak lingkungan dari operasi pabrik. Pemahaman dan pematuhan terhadap regulasi lingkungan setempat.

4.      Studi Finansial:

Perhitungan biaya investasi awal, termasuk pembangunan pabrik dan akuisisi peralatan. Proyeksi pendapatan dan biaya operasional. Proyeksi Laba rugi, proyeksi arus kas, neraca. Analisis NPV (Net Present Value), Pay Back Periode dan IRR (Internal Rate of Return).

5.      Studi Hukum dan Perizinan:

Pemahaman regulasi dan perizinan yang berlaku. Identifikasi persyaratan hukum dan prosedur perizinan yang diperlukan.

6.      Analisis Risiko:

Identifikasi potensi risiko yang terkait dengan proyek. Pengembangan strategi mitigasi risiko.

7.      Analisis Sosial dan Masyarakat:

Evaluasi dampak sosial dari pendirian pabrik pada komunitas setempat. Konsultasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk pemerintah dan masyarakat.

8.      Penilaian Kelayakan Finansial:

Evaluasi apakah proyek dapat memberikan keuntungan finansial yang diinginkan. Analisis sensitivitas terhadap perubahan kondisi pasar atau biaya.

9.      Kesimpulan dan Rekomendasi:

Ringkasan temuan dari setiap aspek studi kelayakan. Rekomendasi apakah melanjutkan atau menunda proyek.

10. Presentasi dan Pembahasan:

Presentasi hasil studi kelayakan kepada pihak-pihak terkait. Diskusi dan klarifikasi aspek-aspek tertentu jika diperlukan.

Setelah Konsultan Studi kelayakan pendirian pabrik menyelesaikan draf laporannya, sehingga harapannya hasilnya akan membantu para pemangku kepentingan dalam membuat keputusan akhir apakah proyek pabrik tersebut layak untuk dilanjutkan. Hasil Konsultan Studi kelayakan pendirian pabrik juga akan dapat digunakan untuk mendapatkan dukungan finansial dari pihak investor atau lembaga keuangan.

Youtube : STATIN TUTORIAL