Peran Konsultan Bisnis dalam Investasi Pentingnya Studi Kelayakan
Pengambilan keputusan untuk melakukan investasi merupakan keputusan yang
sangat beresiko. Investasi itu sendiri bias berbentuk investasi bisnis
maupun investasi dalam kegiatan social, baik berupa pengembangan bisnis
yang sudah ada atau membuat bisnis yang sama sekali baru.Kegiatan
investasi adalah tindakan mengeluarkan sejumlah dana dalam jumlah
tertentu dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan atau manfaat yang
lebih besar di masa mendatang, baik keuntungan material maupun non
material.
Analisis kelayakan bisnis dan investasi sangat di perlukan dalam rangka meminimalkan resiko dan memastikan besarnya keuntungan yang akan diproleh, sesuai dengan apa yang di harapkan, secara optimal.
Studi Kelayakan Bisnis baiknya di kerjakan oleh Konsultan Bisnis Profesional sehingga kajian dan proyeksinya dapat lebih akurat.Kelayakan Bisnis ialah analisis kelayakan tentang dapat tidak nya proyek di laksanakan. Proyek yang di analisis berupa proyek bisnis atau proyek investasi dengan tujuan separuh bisnis dan separuh sosial, seperti proyek investasi pembangunan jalan tol, kawasan industry, hotel, rumah sakit, apartement dan proyek investasi lainnya.
Manfaat Studi Kelayakan Bisnis dan Investasi Investasi yang dikeluarkan haruslah memberikan tingkat pengembalian yang sesuai dengan besarnya modal yang dikeluarkan, serta resiko yang dihadapi. Kendala yang mungkin di hadapi dalam membangun suatu proyek antara lain perubahan nilai tukar,tingkat inflasi, perubahan daya beli, perubahan kondisi ekonomi makro.
Berbagai factor yang harus di pertimbangkan dalam membangun suatu proyek, antara lain kesalahan perencanaan, kesalahan dalam memperkirakan permintaan, kesalahan dalam menggunakan teknologi yang di pergunakan, kesalahan dalam memperkirakan kebutuhan tenaga kerja, kesalahan dalam mengendalikan proyek, sehingga secara keseluruhan menyebabkan biaya pembangunan semakin meningkat dan penyelesaian proyek menjadi tertunda. Adanya berbagai factor eksternal yang memperngaruhi factor internal dapat menggagalkan perencanaan proyek. Untuk itu sangat diperlukan analisis tingkat keberhasilan dalam suatu studi kelayakan bisnis yang di kaji oleh Konsultan Bisnis Profesional.
Faktor – faktor yang Mempengaruhi Studi Kelayakan Bisnis & Investasi
Hal penting yang harus diperhatikan dalam membuat studi kelayakan bisnis dan investasi : Besarnya dana yang digunakan. Tingkat ketidakpastian proyek. Kompleksitas proyek.
Semakin besar dana yang diperlukan suatu proyek, maka semakin mendalam pula studi kelayakan yang harus dilakukan.Dana yang dikeluarkan untuk investasi harus mampu memberikan pengembalian yang sesuai dengan keinginan para investor. Makin besar dana investasi yang dibutuhkan suatu proyekm semakin besar pula resiko yang dihadapi. Oleh karena itu investor harus lebih memperdalam analisis studi kelayakan bisnisnya. Biaya yang diperlukan dalam menyusun studi kelayakan bisnis juga makin besar seiring dengan besarnya biaya Investasi. Namun demikian biaya studi kelayakan bisnis ini tetap dirasakan lebih ringan dibanding resiko kehilangan modal yang besarapabila investasi dilanjutkan tanpa melakukan studi kelayakan bisnis.
Tingkat ketidakpastian proyek harus dapat diminimalisasi sebelum proyek dimulai. Dengan melakukan studi kelayakan bisnis/Bisnis Plan, ketidakpastian proyek yang terjadi akibat berbagai hal, baik yang dapat diperhitungkan maupun tidak dapat diperhitungkanm dapat diantisipasi secepat mungkin.
Semakin kompleks suatu proyek, semakin mahal biaya yang diperlukan untuk menyesun studi kelayakan bisnis. Hal ini disebabkan karena studi kelayakan bisnis harus mempertimbangkan factor-faktor seperti; besarnya permintaan, perhitungan biaya, suplai bahan baku, kontunuitas produksi, jalur distribusi, serta segala kegiatannya dengan pihak ketiga.
Studi kelayakan bisnis sangat dibutuhkan oleh para penanam modal seperti investor. kreditur/bank dan pemerintah.
Investor merupakan pemilik dana, karena itu keuntungan yang akan diproleh menjadi perhatian besar bagi mereka. Apakah tingkat keuntungan yang akan diterima itu sebanding dengan biaya yang dikeluarkan, dan seberapa besar resiko yang dihadapi? Sebelum menanamkan modalnya, dari studi kelayakan bisnis inilah para investor akan mengetahui kapan dan berapa lama dana mereka dapat kembali dengan tingkat keuntungan sesuai yang diharapkan.
Kreditur/bank adalah pemberi dana kepada para investor. Para kreditur ini memerlukan studi kelayakan bisnis untuk mengetahui tingkat pengembalian dana yang dipinjem investor. Apakah penggunaan dana ini dapat kembali sesuai jadwal yang ditetapkan dengan tepat waktu? Selama jangka waktu peminjaman tersebut, apakah bisnis yang dilakukan dapat memberikan aliran kas yang positif dan memberikan keuntungan atau tidak?
Pemerintah merupakan pihak yang berkepentingan terhadap manfaat dari bisnis yang dibangun tersebut. Apakah usaha yang dibangun itu menghasilkan devisa bagi Negara, memperluas lapangan kerja, meningkatkan pendapatan, serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah dan sebagainya.
Aspek – aspek yang harus dipertimbangkan dalam studi kelayakan
Aspek Pasar
Aspek pasar dalam studi kelayakan bisnis dan investasi membahas besarnya permintaan, penawaran dan harga. Permintaan dan penawaran yang dilakukan dengan menggunakan metode proyeksi selama beberapa tahun kedepan. Tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa besar tingkat penyerapan pasar, sehingga tidak terjadi kelebihan produksi dalam menurunkan harga. Tingkat harga juga harus dipertimbangkan dengan barang-barang sejenis. Sehingga konsumen mampu membeli produk yang dihasilkan.
Pada aspek ini langkah pertama yang dilakukan ialah perhitungan besarnya potensi bisnis. Ukurannya dalah besarnya potensi permintaan yang akan terjadi. Pengukuran proyeksi permintaan ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode :
Time Series
Regresi dan Korelasi
Selain mempelajari tingkat permintaan dan penawaran dalam aspek pasar ini juga dibahas mengenai strategi pemasaran.
Aspek Teknis
Aspek teknis membahas hal-hal yang langsung berhubungan dengan operasional usaha, seperti kapasitas produksi, teknologi yangdipergunakan, skala produksi, proses produksi, lokasi, tata letak, penjadwalan, serta pengaturan tingkat persediaan. Berdasarkan aspek teknis ini dapat diperkirakan biaya investasi termasuk biaya operasionalnya, yaitu :
Ketersediaan bahan mentah
Letak pasar yang akan dituju
Energi (listrik dan air)
Supply tenaga kerja
Fasilitas Transportasi
Faktor lain yang harus dipertimbangkan adalah :
Peraturan pemerintah
Iklim
Topografi
Sikap masyarakat
Rencana perluasan bisnis dimasa yang akan datang.
Aspek Manajemen
Aspek manajemen mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan rencana pengelolaan dan pelaksanaan bisnis yang akan berjalan. Aspek manajemen ini dapat dibagi ke dalam dua hal pokok, yaitu manajemen waktu serta manajemen operasional.
Manajemen waktu menekankan pada penyusunan rencana dan perkiraan waktu yang digunakan dalam pelaksanaan bisnis. Artinya penyusunan jadwal pekerjaan dibuat dengan mengalokasikan waktu yang tersedia buat pelaksanaan masing-masing bagian dengan waktu penyelesaian yang optimal.
Penjadwalan meliputi:
Daftar pemeriksaan
Jadwal Kegiatan Penting
Diagram Batang (gantt chart)
Linear acheduling method (LSM)
Network Planning
Perencanaan Terhadap manajemen operasional akan berdampak pada kualitas kerja serta beban biaya yang dikeluarkan.
Aspek Keuangan
Metode yang biasa digunakan dalam analisis keuangan studi kelayakan bisnis dan investasi adalah Payback Peroid (PP), Net Present Value (NPV) dan Internal Rate Return (IRR). Semua metode tersebut digunakan dengan tujuan mengetahui kinerja keuangan dari investasi yang akan dikeluarkan. Metode NPV dan IRR merupakan metode yang paling baik dalam memberikan gambaran profitabilitas suatu investasi, karena mdetode ini terlah mempertimbangkan nilai waktu dan uang (time value of money).
Payback Period (PP)
Metode payback period disebut juga dengan metode non-discounted cash flow. Metode ini bertujuan untuk melakukan pengukuran investasi dengan melihat kekuatan pengembalian modal tanpa mempertimbangkan nilai waktu terhadap uang (time value of money).
Metode ini digunakan untuk mengetahui seberapa cepat waktu pengembalian investasi. Payback period ditentukan dengan mengetahui pada tahun keberapa cumulative of net cash flow dalam keadaan nol.
Net Present Value (NPV)
Unsur-unsur utama dalam menentukan NPV adalah mengidentifikasi nilai discount rate (nilai r) Discount rate ditentukan berdasarkan biaya modal untuk mengetahui cash flow dimasa yang akan datang. NPV merupakan jumlah dari discounted cash flow dari waktu ke waktu. Cara perhitungannya adalah dengan, seluruh net cash flow di discount dengan discount rate tertentu di tahun (t) basis yang sama, yakni tahun pada saat investasi dilakukan.
Internal Rate of Return (IRR)
Metode IRR merupakan cara untuk menentukan spesifik rate of return dari cash flow suatu proyek selama masa investasi. Metode ini merupakan metode yang dapat diandalkan untuk mengukur aspek keuangan suatu investasi. Metode IRR dapat menggambarkan profitabilitas suatu investasi dalam persentase dan apabila terdapat banyak ketidakpastian mengenai discount rate atau sangat sulit menentukan discount rate yang paling sesuai, maka IRR dapat dijadikan pedoman.
http://grapadimedan.com/https://konsultansurabaya.com/http://konsultasistatistikyuk.blogspot.com/
Analisis kelayakan bisnis dan investasi sangat di perlukan dalam rangka meminimalkan resiko dan memastikan besarnya keuntungan yang akan diproleh, sesuai dengan apa yang di harapkan, secara optimal.
Studi Kelayakan Bisnis baiknya di kerjakan oleh Konsultan Bisnis Profesional sehingga kajian dan proyeksinya dapat lebih akurat.Kelayakan Bisnis ialah analisis kelayakan tentang dapat tidak nya proyek di laksanakan. Proyek yang di analisis berupa proyek bisnis atau proyek investasi dengan tujuan separuh bisnis dan separuh sosial, seperti proyek investasi pembangunan jalan tol, kawasan industry, hotel, rumah sakit, apartement dan proyek investasi lainnya.
Manfaat Studi Kelayakan Bisnis dan Investasi Investasi yang dikeluarkan haruslah memberikan tingkat pengembalian yang sesuai dengan besarnya modal yang dikeluarkan, serta resiko yang dihadapi. Kendala yang mungkin di hadapi dalam membangun suatu proyek antara lain perubahan nilai tukar,tingkat inflasi, perubahan daya beli, perubahan kondisi ekonomi makro.
Berbagai factor yang harus di pertimbangkan dalam membangun suatu proyek, antara lain kesalahan perencanaan, kesalahan dalam memperkirakan permintaan, kesalahan dalam menggunakan teknologi yang di pergunakan, kesalahan dalam memperkirakan kebutuhan tenaga kerja, kesalahan dalam mengendalikan proyek, sehingga secara keseluruhan menyebabkan biaya pembangunan semakin meningkat dan penyelesaian proyek menjadi tertunda. Adanya berbagai factor eksternal yang memperngaruhi factor internal dapat menggagalkan perencanaan proyek. Untuk itu sangat diperlukan analisis tingkat keberhasilan dalam suatu studi kelayakan bisnis yang di kaji oleh Konsultan Bisnis Profesional.
Faktor – faktor yang Mempengaruhi Studi Kelayakan Bisnis & Investasi
Hal penting yang harus diperhatikan dalam membuat studi kelayakan bisnis dan investasi : Besarnya dana yang digunakan. Tingkat ketidakpastian proyek. Kompleksitas proyek.
Semakin besar dana yang diperlukan suatu proyek, maka semakin mendalam pula studi kelayakan yang harus dilakukan.Dana yang dikeluarkan untuk investasi harus mampu memberikan pengembalian yang sesuai dengan keinginan para investor. Makin besar dana investasi yang dibutuhkan suatu proyekm semakin besar pula resiko yang dihadapi. Oleh karena itu investor harus lebih memperdalam analisis studi kelayakan bisnisnya. Biaya yang diperlukan dalam menyusun studi kelayakan bisnis juga makin besar seiring dengan besarnya biaya Investasi. Namun demikian biaya studi kelayakan bisnis ini tetap dirasakan lebih ringan dibanding resiko kehilangan modal yang besarapabila investasi dilanjutkan tanpa melakukan studi kelayakan bisnis.
Tingkat ketidakpastian proyek harus dapat diminimalisasi sebelum proyek dimulai. Dengan melakukan studi kelayakan bisnis/Bisnis Plan, ketidakpastian proyek yang terjadi akibat berbagai hal, baik yang dapat diperhitungkan maupun tidak dapat diperhitungkanm dapat diantisipasi secepat mungkin.
Semakin kompleks suatu proyek, semakin mahal biaya yang diperlukan untuk menyesun studi kelayakan bisnis. Hal ini disebabkan karena studi kelayakan bisnis harus mempertimbangkan factor-faktor seperti; besarnya permintaan, perhitungan biaya, suplai bahan baku, kontunuitas produksi, jalur distribusi, serta segala kegiatannya dengan pihak ketiga.
Studi kelayakan bisnis sangat dibutuhkan oleh para penanam modal seperti investor. kreditur/bank dan pemerintah.
Investor merupakan pemilik dana, karena itu keuntungan yang akan diproleh menjadi perhatian besar bagi mereka. Apakah tingkat keuntungan yang akan diterima itu sebanding dengan biaya yang dikeluarkan, dan seberapa besar resiko yang dihadapi? Sebelum menanamkan modalnya, dari studi kelayakan bisnis inilah para investor akan mengetahui kapan dan berapa lama dana mereka dapat kembali dengan tingkat keuntungan sesuai yang diharapkan.
Kreditur/bank adalah pemberi dana kepada para investor. Para kreditur ini memerlukan studi kelayakan bisnis untuk mengetahui tingkat pengembalian dana yang dipinjem investor. Apakah penggunaan dana ini dapat kembali sesuai jadwal yang ditetapkan dengan tepat waktu? Selama jangka waktu peminjaman tersebut, apakah bisnis yang dilakukan dapat memberikan aliran kas yang positif dan memberikan keuntungan atau tidak?
Pemerintah merupakan pihak yang berkepentingan terhadap manfaat dari bisnis yang dibangun tersebut. Apakah usaha yang dibangun itu menghasilkan devisa bagi Negara, memperluas lapangan kerja, meningkatkan pendapatan, serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah dan sebagainya.
Aspek – aspek yang harus dipertimbangkan dalam studi kelayakan
Aspek Pasar
Aspek pasar dalam studi kelayakan bisnis dan investasi membahas besarnya permintaan, penawaran dan harga. Permintaan dan penawaran yang dilakukan dengan menggunakan metode proyeksi selama beberapa tahun kedepan. Tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa besar tingkat penyerapan pasar, sehingga tidak terjadi kelebihan produksi dalam menurunkan harga. Tingkat harga juga harus dipertimbangkan dengan barang-barang sejenis. Sehingga konsumen mampu membeli produk yang dihasilkan.
Pada aspek ini langkah pertama yang dilakukan ialah perhitungan besarnya potensi bisnis. Ukurannya dalah besarnya potensi permintaan yang akan terjadi. Pengukuran proyeksi permintaan ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode :
Time Series
Regresi dan Korelasi
Selain mempelajari tingkat permintaan dan penawaran dalam aspek pasar ini juga dibahas mengenai strategi pemasaran.
Aspek Teknis
Aspek teknis membahas hal-hal yang langsung berhubungan dengan operasional usaha, seperti kapasitas produksi, teknologi yangdipergunakan, skala produksi, proses produksi, lokasi, tata letak, penjadwalan, serta pengaturan tingkat persediaan. Berdasarkan aspek teknis ini dapat diperkirakan biaya investasi termasuk biaya operasionalnya, yaitu :
Ketersediaan bahan mentah
Letak pasar yang akan dituju
Energi (listrik dan air)
Supply tenaga kerja
Fasilitas Transportasi
Faktor lain yang harus dipertimbangkan adalah :
Peraturan pemerintah
Iklim
Topografi
Sikap masyarakat
Rencana perluasan bisnis dimasa yang akan datang.
Aspek Manajemen
Aspek manajemen mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan rencana pengelolaan dan pelaksanaan bisnis yang akan berjalan. Aspek manajemen ini dapat dibagi ke dalam dua hal pokok, yaitu manajemen waktu serta manajemen operasional.
Manajemen waktu menekankan pada penyusunan rencana dan perkiraan waktu yang digunakan dalam pelaksanaan bisnis. Artinya penyusunan jadwal pekerjaan dibuat dengan mengalokasikan waktu yang tersedia buat pelaksanaan masing-masing bagian dengan waktu penyelesaian yang optimal.
Penjadwalan meliputi:
Daftar pemeriksaan
Jadwal Kegiatan Penting
Diagram Batang (gantt chart)
Linear acheduling method (LSM)
Network Planning
Perencanaan Terhadap manajemen operasional akan berdampak pada kualitas kerja serta beban biaya yang dikeluarkan.
Aspek Keuangan
Metode yang biasa digunakan dalam analisis keuangan studi kelayakan bisnis dan investasi adalah Payback Peroid (PP), Net Present Value (NPV) dan Internal Rate Return (IRR). Semua metode tersebut digunakan dengan tujuan mengetahui kinerja keuangan dari investasi yang akan dikeluarkan. Metode NPV dan IRR merupakan metode yang paling baik dalam memberikan gambaran profitabilitas suatu investasi, karena mdetode ini terlah mempertimbangkan nilai waktu dan uang (time value of money).
Payback Period (PP)
Metode payback period disebut juga dengan metode non-discounted cash flow. Metode ini bertujuan untuk melakukan pengukuran investasi dengan melihat kekuatan pengembalian modal tanpa mempertimbangkan nilai waktu terhadap uang (time value of money).
Metode ini digunakan untuk mengetahui seberapa cepat waktu pengembalian investasi. Payback period ditentukan dengan mengetahui pada tahun keberapa cumulative of net cash flow dalam keadaan nol.
Net Present Value (NPV)
Unsur-unsur utama dalam menentukan NPV adalah mengidentifikasi nilai discount rate (nilai r) Discount rate ditentukan berdasarkan biaya modal untuk mengetahui cash flow dimasa yang akan datang. NPV merupakan jumlah dari discounted cash flow dari waktu ke waktu. Cara perhitungannya adalah dengan, seluruh net cash flow di discount dengan discount rate tertentu di tahun (t) basis yang sama, yakni tahun pada saat investasi dilakukan.
Internal Rate of Return (IRR)
Metode IRR merupakan cara untuk menentukan spesifik rate of return dari cash flow suatu proyek selama masa investasi. Metode ini merupakan metode yang dapat diandalkan untuk mengukur aspek keuangan suatu investasi. Metode IRR dapat menggambarkan profitabilitas suatu investasi dalam persentase dan apabila terdapat banyak ketidakpastian mengenai discount rate atau sangat sulit menentukan discount rate yang paling sesuai, maka IRR dapat dijadikan pedoman.
http://grapadimedan.com/https://konsultansurabaya.com/http://konsultasistatistikyuk.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar