Jumat, 30 November 2018

Aspek-aspek Studi Kelayakan

Dalam menganalisis, ada keterkaitan antara satu aspek dan aspek lainnya sehingga hasil analisis setiap aspek terjadi terintegrasi. Sebagai contoh, ketika seseorang tengah menganalisis aspek keuangan, maka ia akan memanfaatkan hasil analisis aspek lainnya walaupun tetap dimungkinkan untuk mencari data yang dibutuhkan langsung dari lapangan.

Ada beberapa aspek yang perlu dilakukan studi untuk menentukan kelayakan suatu usaha. Masing-masing aspek tidak berdiri sendiri akan tetapi saling berkaitan. Artinya jika  salah satu aspek tidak dipenuhi maka perlu dilakukan perbaikan atau tambahan yang diperlukan.

Urutan penilaian aspek mana saja yang harus didahulukan tergantung dari kesiapan penilai dan kelengkapan data yang ada. Tentu saja dalam hal ini dengan pertimbangan prioritas mana yang harus didahulukan lebih dulu dan mana yang berikutnya.

Alasan Pentingnya Studi Kelayakan

Studi kelayakan telah dikenal luas oleh masyarakat terutama yang bergerak dalam bidang usaha dan bisnis. Bermacam-macam peluang dan kesempatan yang ada dalam kegiatan dunia usaha, menuntut perlu adanya penilaian tentang seberapa besar kesempatan tersebut dapat memberikan manfaat. Oleh sebab itu, perlu dilakukan studi yang berhati-hati agar jangan sampai setelah terlanjur menginvestasikan dana yang sangat besar, ternyata proyek atau usaha tersebut tidak menguntungkan.

Tujuan dilakukannya studi kelayakan adalah untuk menghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan. Tentu saja studi kelayakan ini akan memakan biaya, tetapi biaya tersebut relatif kecil apabila dibandingkan dengan risiko kegagalan suatu proyek yang menyangkut investasi dalam jumlah yang sangat besar.

Penyusutan dalam Studi Kelayakan

1. Depresiasi
Depresiasi adalah suatu metode perhitungan akuntansi yang bermaksud membebankan biaya perolehan aktiva tetap atau asset dengan menyebarnya selama periode tertentu, dimana aktiva tersebut masih berfungsi. Karena menurut peraturan depresiasi dianggap pengeluaran yang dapat dipotong dari bagian yang akan dikenai pajak (tax deductible expense), maka tentu saja ada rangsangan untuk mendepresiasikan aktiva selama periode yang sesingkat mungkin dalam batas-batas yang diijinkan oleh peraturan. Hal tersebut akan mengurangi jumlah pajak yang harus dibayar pada tahun-tahun awal operasi dan produksi, sehingga dapat meningkatkan arus kas masuk dan mempercepat pengembalian (recovery) biaya perolehan aktiva. Selanjutnya, depresiasi akan mengurangi risiko yang timbul.

Metode Depresiasi

http://grapadimedan.com/2018/05/10/penyusutan-dalam-studi-kelayakan/
https://konsultansurabaya.com/contact/

Analisa Sensitivitas dalam Studi Kelayakan

Analisa Sensitivitas

Pada saat akan menganalisis perkiraan arus kas di masa mendatang, manusia selalu berhadapan dengan ketidakpastian. Akibatnya, hasil perhitungan di tas kertas tersebut dapat menyimpang jauh dari kenyataannya. Ketidak pastian itu dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan suatu proyek dalam beroperasi untuk menghasilkan laba bagi perusahaan.
Analisis sensivitas merupakan analisis yang dilakukan untuk mengetahui akibat dari perubahan parameter-parameter produksi terhadap perubahan kinerja sistem produksi dalam menghasilkan keuntungan. Dengan melakukan analisis sentivitas maka akibat yang mungkin terjadi dari perubahan-perubahan tersebut dapat diketahui dan diantisifikasi sebelumnya.
Alasan dilakukannya analisis sentivitas adalah untuk mengantisipasi adanya perubahan-perubahan berikut :
  1. Adanya cost over, yaitu kenaikan biaya-biaya, seperti biaya konstruksi, biaya bahan baku, produksi, dsb.
  2. Penurunan produktivitas
  3. Mundurnya jadwal pelaksanaan proyek
Sedangkan tujuan dari analisis sensitivitas adalah sebagai berikut :

 http://grapadimedan.com/2018/05/10/analisa-sensitiv…-studi-kelayakan/
 https://konsultansurabaya.com/contact/

Pengertian Studi Kelayakan

Pengertian Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian yang bertujuan untuk memutuskan apakah sebuah ide bisnis layak untuk dilaksanakan atau tidak. Sebuah ide bisnis dinyatakan layak untuk dilaksanakan jika ide tersebut dapat mendatangkan manfaat yang lebih besar bagi semua pihak (stake holder) dibandingkan dampak negatif yang ditimbulkan.

Subagyo (2005) menyatakan bahwa studi kelayakan adalah penelitian yang mendalam terhadap suatu ide bisnis tentang layak atau tidaknya ide tersebut untuk dilaksanakan. Sedangkan menurut Wikipedia adalah penelitian yang menyangkut berbagai aspek, baik itu aspek hokum, sosial ekonomi dan keuangan yang digunakan untuk dasar penelitian studi kelayakan dan hasilnya digunakan untuk mengambil keputusan apakah suatu proyek tersebut dapat dikerjakan, ditunda, atau bahkan tidak dijalankan.

Net Present Value (NPV)

Net Present Value (NPV)
Net Present Value adalah kriteria investasi yang banyak digunakan dalam mengukur apakah suatu proyek layak atau tidak. Perhitungan Net present value merupakan net benefit yang telah didiskon dengan menggunakan Sosial Opportunity Cost of Capital (SOCC) sebagai discount faktor. Secara singkat, formula untuk Net present value adalah sebagai berikut:


Contoh kasus:
Suatu usaha sepatu akan dibangun dengan investasi sebesar Rp. 100.000.000 yang akan diproses selama lima tahun dengan manfaat tahunan sebesar 47.000.000 dan discount rate yang diinginkan adalah 10%. Maka Net Present Value dapat dihitung sebagai berikut :
Jumlah investasi                       = Rp. 100.000.000
Biaya selama 5 tahun               = Rp. 47.000.000
Discount Rate                            = 10%
PV dari pemasukan tahunan  =  3,791 x Rp. 47.000.000


= Rp. 178.177.000


 http://grapadimedan.com/2018/05/15/aspek-keuangan-studi-kelayakan/
 https://konsultansurabaya.com/contact/

Internal Rate of Return (IRR)

Internal Rate of Return (IRR)
Internal Rate of Return adalah suatu tingkat discount rate yang menghasilkan net present value sama dengan 0 (nol). Dengan demikian apabila hasil perhitungan IRR lebih besar dari Sosial Opportunity Cost of Capital (SOCC) dikatakan proyek tersebut layak, bila sama dengan SOCC berarti pulang pokok dan dibawah SOCC maka proyek tersebut tidak layak. Formula untuk IRR dapat dirumuskan sebagai berikut:
dimana:
= tingkat discount rate yang menghasilkan
= tingkat discount rate yang menghasilkan
Contoh kasus :
Dengan menggunakan data perusahaan sepatu pada soal NPV dan dengan invesatsi sebesar Rp. 100.000.000, dan biaya tahunan selama 5 tahun Rp. 47.000.000, maka berapakah nilai internal rate of return (IRR) -nya?

Aspek Keuangan Studi Kelayakan

Pay Back Period (PBP)
Pay Back Period adalah jangka waktu tertentu yang menunjukkan terjadinya arus penerimaan (cash in flows) secara kumulatif sama dengan jumlah investasi dalam bentuk present value. Analisis Pay Back Period dalam studi kelayakan perlu juga ditampilkan untuk mengetahui berapa lama usaha/proyek yang dikerjakan baru dapat mengembalikan investasi. Semakin cepat dalam pengembalian biaya investasi sebuah proyek, semakin baik proyek tersebut karena semakin lancar perputaran modal.
Di pihak lain, dengan adanya perkembangan teknologi yang begitu cepat akhir-akhir ini, semakin cepat pengembalian biaya investasi, semakin mudah dalam penggantian asset baru. Terlambatnya pengembalian investasi dalam proyek yang dikerjakan bisa menyebabkan kerugian bagi perusahaan karena aset lama, kendatipun masih baik dilihat dari segi teknis, dari segi ekonomis kurang menguntungkan lagi karena adanya perusahaan sejenis yang telah menggunakan aset baru dengan menggunakan teknologi baru yang bisa menyebabkan harga pokok bertambah rendah dan kualitas produksi bertambah tinggi.
Analisa Investment Pay Back Period merupakan penentuan jangka waktu yang dibutuhkan untuk menutup initial investment dari suatu proyek dengan menggunakan cash inflow yang dihasilkan dari proyek tersebut. Berdasarkan perhitungan dan analisa yang diperoleh, perusahaan akan mampu  mengembalikan seluruh investasinya

Aspek Keuangan BEP Studi Kelayakan

Break Even Point (BEP)
Break Even Point  (BEP) adalah titik pulang pokok dimana total revenue sama dengan total cost. Dilihat dari jangka waktu pelaksanaan sebuah proyek, terjadinya titik pulang pokok tergantung pada lama arus penerimaan sebuah proyek dapat menutupi segala biaya operasi dan pemeliharaan beserta biaya modal lainnya.

Sebagai contoh, usaha perkebunan sawit, dimana proyek ini baru mulai produksi pada tahun kelima atau tahun keenam dan diperkirakan diatas tahun kesepuluh baru mencapai Break Even Point  (BEP). Dilihat dari perkiraan benefit, karena waktu produksi yang cukup lama dan biaya operasi cenderung menurun, mungkin proyek ini dilihat dari segi analisis ekonomi dalam jangka panjang akan memberikan benefit yang cukup layak. Dilihat dari kemampuan investor dalam pengadaan dana serta prospek usaha di masa yang akan datang, memilih proyek perkebunan adalah salah satu alternatif yang tepat dalam penanaman investasi.

Berdasarkan pada uraian diatas, layak tidaknya suatu proyek atas suatu gagasan usaha yang akan dikembangkan juga tergantung pada kemampuan investor dalam pengadaan dana, disamping hasil analisis ekonomi yang cukup mendukung.

Studi Kelayakan Bisnis

Bisnis merupakan salah satu bidang usaha yang memiliki begitu banyak elemen menuntut para pelakunya untuk terus konsen dengan apa yang ingin mereka raih. Buat para pebisnis yang sudah duluan paham dengan alur bisnis, tentu hadirnya para kompetitor tidak akan menjadi masalah untuk jalannya perusahaan ataupun bisnis mereka. Namun, berbeda cerita kalau Anda masih pemula dalam dunia bisnis. Tentu Anda memperlukan banyak hal untuk menunjang usaha ataupun bisnis yang dijalankan sesuai rencana.

Beberapa dari hal yang sering saya sebagai elemen bisnis ini adalah studi kelayakan. Banyak sekali para pendapat ahli mengenai elemen bisnis yang satu ini. Faktor tersebut membuktikan bahwa elemen bisnis yangs stau ini tidak kalah berguna untuk sebuah perusahaan ataupun bisnis. Inti dari studi kelayakan adalah penelitan yang mendalam akan sebuah gagasan, untuk menunjukan apakah gagasan tersebut layak dijalankan ataupun tidak. Nah, dari pengertian singkat di atas tentu Anda sudah memiliki gambaran tersendiri mengenai seberapa perlunya studi kelayakan dilakukan untuk sebuah usaha.